Najma adalah hadiah terindah dalam hidupku dari
Allah SWT. Namanya secantik orangnya, Najma Sofia. Matanya begitu dalam dan
jernih, mata ayahnya. Ketika dia lahir, dia seperti datang dari dunia lain. Aku
mempunyai angle saat kufoto dia dari jarak yang sangat dekat ketika dia sudah
dibawa pulang ke rumah Fontaine Michalon, sekitar 3 minggu mungkin setelah
kelahirannya. Mata itu seperti alien, kata ayahnya.
Dia akan memanggilku Maman dan memanggil Uda Ayah.
Umur dua bulan setengah, dia sudah bisa bercanda-canda dengan penuh arti dan
mulutnya mengucapkan kata ‘Ayah’. Tawa Najma seriang bayi yang didepict dalam lukisan-lukisan
sebagai malaikat kecil bersayap sejauh yang bisa kubayangkan. Tawa yang jernih
seperti kicauan anak burung, terkadang jahil, manja, terkadang genit.
Najma anak yang kuat, baik hati, pintar,
sholehah. Wajah cantiknya, kuharapkan menjadikannya anak yang percaya diri
namun tidak berlebihan ataupun sombong. Kami akan membawanya pulang ke Padang
dan Bandung dan mungkin juga Yogyakata musim panas tahun 2016.
Anakku sayang, terima kasih sudah mengajarkan
Maman banyak hal. Maman sudah lama menanti-nantikan saat seperti ini, untuk
bisa mengatakannya kepadamu walaupun lewat tulisan saat kamu belum bisa
berbicara dengan bahasa yang Maman pahami. Semoga Maman bisa menjadi Ibu yang
membanggakan dan melegakan hati Najma. Ingatlah Najma, di manapun Maman berada,
Najma adalah Cahaya Mata Maman.